Langsung ke konten utama

Postingan

EGO

 Kita saling menyakiti dalam diam Menyelimutinya dengan kata “Setia” Ego kita mencuak memanas Menyayat genggaman yang telah kita pertahankan lama Kaki kita mematung ditempat yang sama Saling berhadapan, mata kita bertatap Melihat luka yang telah dalam bersama Bertarung akal dan hati kita Membenarkan dan menyalahkan yang sedang terjadi Apa yang sedang kita lakukan sekarang? Tubuh kita telah hancur karena luka
Postingan terbaru

Pupus

Apa yang dicari dari anganmu yang tak berujung Egomu terus mencuak tak ingin berhenti memahami keadaan  Meraung akal mu menjelaskan kemana seharusnya kau menapakkan kaki itu Dan kau, masih teguh dengan pendirianmu layaknya sebua batu Kau ceritakan bagaimana harapanmu yang pupus kepada mereka yang tidak mengerti dan  tidak ingin mengerti Mencari validasi konyol dari kesalahanmu sendiri Kau katakan dengan lantang, bahwa kau sama sekali tidak bersalah Karena itulah dirimu sebenarnya Tidak ingin memahami dan mengenali keadaan Pupus harapan sudah katamu Tapi kau sedang menari dibawah cahaya hingar bingar kebahagian mu yang baru Bahkan lebih terang dari sebelumnya Apa sebenarnya yang sedang kau lakukan saat ini?

Kota

Kota ini punya dua sisi Ketika pagi, mereka sibuk mencari nafkah Orang-orang perantau mengadu nasibnya dengan harapan yang besar Bersaing mengais pundi pundi yang tak mau kalah satu dengan yang lain kendaraan terus berlalu lalang tidak pernah lekang Ketika malam datang, gemerlapnya menyaingi langitnya Hiruk pikuk dari tawa canda para pemuda pemudinya Diwaktu ini, mereka melepas dahaganya sebagai budak seumur hidup 

Kisah Baru

Sekarang sudah di penghujung tahun ya? Rasanya waktu memutar cepat rodanya Banyak sekali kenangan yang tersimpan di tahun ini Semoga kedepannya menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi Ingin sedikit bercerita Menetap di kota ini bukanlah tujuan dalam hidup saya Bahkan telintas untuk meninggalkannya Tapi sekarang, saya seperti sudah terikat disini Dengan rasa syukur saya yang terus mengaliri Sekarang sudah 27 tahun saya berdiri Masih belum bisa dikatan mandiri Beryukur sekali, karena tuhan selalu mengelilingi saya dengan orang-orang yang baik hati Tidak sabar rasanya.. Ingin segera bertemu berita baru di tahun depan Ingin berpeluk dengan kebahagian yang masih sangat dirahasiakan sang pencipta Dan saya tidak ingin bertemu dengan kesedihan Karena hanya akan meninggalkan luka nantinya

Senandung Malam

Wajah yang terus tersapu helaian rambut karena angin malam ini tubuhnya bersender seraya bersenandung syahdu sendiri diatas kapal yang ia nahkodai berlayar ke laut lepas yang belum bertepi Senandung malam dalam sunyi dibawah langit yang dipenuhi bintang dan dan rembulan yang sedang sembunyi batinnya berkata alangkah indahnya malam ini Senandung malam dari kapal yang ia nahkodai sendiri sebenarnya apa yang dia cari? ia bahkan sanggup menghilang dari daratan seorang diri

Dalam Karya yang Abadi

Saya abadikan tentang tuan dalam karya yang abadi Dalam kisah yang tak pernah mati Saya kisahkan cerita tentang tuan yang telah bersedia menghampiri Tuan yang memberi salam hangat yang penuh arti Sampai saya jatuh hati Tuan.. Tangan saya terus merangkai kalimat yang telah tertata dari hati Dalam karya yang abadi

Rumah Ternyaman

Aku ingin mencintaimu lebih lama Lebih dari sekedar kalimat selamanya Menari bersama diatas tawa Menyimpul benang luka menjadi bahagia Kita dua insan yang berbeda Berharap kau akan menepi dan berlabuh lama Tanpa syarata menggengam dan bercengkrama Dirumah ternyaman kita berdua