Langsung ke konten utama

Pupus

Apa yang dicari dari anganmu yang tak berujung
Egomu terus mencuak tak ingin berhenti memahami keadaan 
Meraung akal mu menjelaskan kemana seharusnya kau menapakkan kaki itu
Dan kau, masih teguh dengan pendirianmu layaknya sebua batu

Kau ceritakan bagaimana harapanmu yang pupus kepada mereka yang tidak mengerti dan  tidak ingin mengerti
Mencari validasi konyol dari kesalahanmu sendiri
Kau katakan dengan lantang, bahwa kau sama sekali tidak bersalah
Karena itulah dirimu sebenarnya
Tidak ingin memahami dan mengenali keadaan

Pupus harapan sudah katamu
Tapi kau sedang menari dibawah cahaya hingar bingar kebahagian mu yang baru
Bahkan lebih terang dari sebelumnya
Apa sebenarnya yang sedang kau lakukan saat ini?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Luka

Kakinya sudah melalang buana tapi lukanya tidak pernah hilang siapa yang tega membawa bahagianya dari dia yang malang Ia meringis kesakitan disana membekas rasa sakit bersama kenangan Matanya menatap nanar iba rasanya ketika melihat dia tepuruk dengan tubuh yang gemetar meraung kesakitan mengais rasa iba yang tidak akan pernah dia dapatkan

Rumah Ternyaman

Aku ingin mencintaimu lebih lama Lebih dari sekedar kalimat selamanya Menari bersama diatas tawa Menyimpul benang luka menjadi bahagia Kita dua insan yang berbeda Berharap kau akan menepi dan berlabuh lama Tanpa syarata menggengam dan bercengkrama Dirumah ternyaman kita berdua