Nirwananya tak lagi tentram seperti sedia Bak air yang terus jatuh ke dataran rendah yang tidak berujung kemana Ia menyelami setiap lautan kebahagian dan kesedihan seperti sedia kala Sekarang, ia mencari tentramnya sendiri Bersama pena dan kertas yang tidak akan pernah mati Disandangnya terus bersama senja yang setia menemai Dengan mimpinya yang tak akan pernah pergi Dimana Nirwananya yang ia inginkan Ia terus mencari dengan lamanya waktu yang tidak pernah diinginkan Si kaki kecil yang rentan Senantian menopang tubuh dengan hati yang kesepian
Selamat datang di blog saya. Saya bukan penyair hebat yang bisa menghasilkan kata-kata yang membuai untuk kalian, jadi cukup dinikmati kata-kata sederhana disini. Enjoy it!